Senin, 09 Agustus 2010

BUMI

1. TANAH

Tanah terdiri dari pasir dan tanah liat. Aslinya berupa batuan yang telah terpecah-pecahmenjadi kepingan sangat kecil, mulai dari kerikil dan pasir sampai butir-butir koloid yang halus dan kasat mata. Tanah juga mengandung bahan-bahan hewani dan nabati, baik yang hidup dan yang lapuk, misalnya akar-akaran, bakteri, jamur, cacing dan serangga.

Daratan tempat kita berpijak terdiri dari pasir dan tanah. Baik pasir maupun tanah asalnya dari batuan. Tidak peduli betapa keras dan tahannya, batuan itu akhirnya pecah dan hancur menjadi butiran pasir kecil.

Tanah adalah hasil terakhir pelapukan batuan yang terkena kekuatan alam, seperti misalnya air mengalir, gelombang, gletser dan angin.


2. BATU


Menurut asal usulnya batu-batuan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok utama, batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan. Bakuan beku terbentuk oleh lava yang mencapai permukaan selama letusan gunung berapi lalu menjadi dingin. Batuan sedimen berunsurkan butir-butir batu dari batuan yang sudah ada, kemudian diangkut dan diendapkan oleh angin, sungai, gletser atau es, dan unsur samudra. Batuan malihan berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang berubah susunan dan rupanya akibat tekanan dan bahang.

Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Batuan yang agak keras atau tahan seperti granitdan batu sabak, merupakan bahan bangunan yang baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan. Pualam, suatu batuan keras, mengkilat dan berpola-pola, penggunannya bermaca-macam, baik untuk bangunan maupun hiasan. Batu gamping dan tanah liat merupakan bahan baku pembuatan semen.

Basal

Granit

Andesit

Batu Apung

Sekis grafit

Genes

Sekis klorit

Batu sabak

Mineral adalah unsur an organik pembentuk batu-batuan. Ada berbagai jenis mineral, pembedanya berdasarkan kilap, kekerasan, warna, warna gores, ira (belahan), pecahan, dan berat jenisnya. Sebagian besar batuan mengandung dua atau tiga mineral, tetapi beberapa hanya mengandung beberapa macam saja.

Nama dan sifat kelompok batuan ditentukan oleh kandungan dan proposi mineralnya. Karena setiap kelompok mineral berkaitan dengan jenis khusus batuan, maka sifat ini sangat memudahkan ahli geologi dalam mengenali batuan.


3. LAUT


Model relief dasar laut

Seperti sungai, laut pun mengikis dan mengauskan permukaan bumi dengan aliran dan kekuatan gelombang. Gelombang mengangkut bahan kikisan, mengendapkan muatannya di dasar laut yang membentuk strata sedimen.

Ada banyak jenis pantai: curam, berpasir, landai dan berkarang. Ciri pantai dapat disebabkan oleh gabungan beberapa faktor sebagai berikut : ulah gelombang, kelandaian pantai, sifat batuan pantai, perubahan ketinggian permukaan tanah dan laut, kegiatan vulkanik, dan pembentukan koral.

Seperti permukaan daratan dasar laut pun mempunyai relief, misalnya paparan benua, lereng benua, punggung dan plato samudra, dan palung samudra. Oseanografi ialah ilmu yang mempelajari semua gejala yang berhubungan dengan lautan. Penelitian oseanografi juga menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan seperti peranti sonar pengukur gema. Suara dipancarkan ke dasar lautuntuk menentukan kedalamannya, dan dan kedalaman ini tercatat bila suara itu terpantulkan. Batuan dasar laut juga dikumpulkan, kemudian diperiksa oleh para ahli geologi. Dasar laut mengandung kekayaan sumber alam yang berharga bagi manusia, seperti batu bara dan minyak bumi.


4. DANAU


Danau adalah ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau yang luas kadang kala dinamakan laut: misalnya Laut Kaspia dan Laut Aral. Ada banyak sekali tipe danau, dan umumnya dikelompokkan menurut asal usulnya. Sejumlah besar danau di dunia terbentuk oleh gletser dan lembaran es. Beberapa danau terbentuk oleh angin atau air hujan, sedang lainnya aleh gerakan bumi atau kegiatan vulkanik.Danau itu sangat berbeda-beda ukuran dan dalamnya, tergantung pada cara terbentuknya.

Danau Toba merupakan

contoh danau kaldera

Laut Galilea merupakan contoh

danau bendungan lava

Danau Tofutsu (Jepang) adalah

danau delta

Danau kawah di Oregon

merupakan contoh danau kawah

Danau yang disebabkan oleh kegiatan vulkanik

  • Danau kaldera terbentuk bila di dalam kaldera atau bagian tengah gunung berapi yang runtuh terkumpul air. Danau ini umumnya bulat dan dalam. Danau Toba di Sumatera adalah suatu danau kaldera.

  • Danau kawah terbentuk bila dalam kawah, atau lubang bulat mirip corong di puncak gunung berapi terkumpul air. Contohnya ialah danau kawah di Oregon ( Amerika Serikat ).

  • Danau bendungan lava terbentuk bila aliran lava gunung berapi menyumbat lembah sungai dan menyebabkan terbentuknya danau. Contohnya adalah Laut Galilea di Timur Tengah.

Danau yang disebabkan oleh pengikisan

  • Danau gletser terbentuk bila gletser dan lembaran es mengeruk permukaan bumi dan membentuk ceruk. Kemudian ceruk ini terisi air dan membentuk danau. Contohnya ialah Danau Leman (Swiss dan Perancis).

  • Danau Lekukan gurun terbentuk di daerah kering tempat angin menghasilkan lekukan. Bila dasar lekuk tersebut mencapai muka air tanah, maka terbentuklah sebuah danau. Contohnya ialah oase gurun di seluruh dunia.

Danau yang dihasilkan oleh sungai dan laut

  • Danau tapal kuda dihasilkan bila sungai yang berkelok-kelok melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda.

  • Danau delta terbentuk di sepanjang pantai yang arus pantainya mengendapkan pasir dan membentuk gosong pasir. Akhirnya, gosong pasir itu sama sekali memisahkan sebagian kecil laut, dan dengan demikian membentuk laguna. Delta-delta terbesar di dunia mempunyai danau delta atau laguna.


5. GUNUNG

Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung berapi dapat dikelompokkan menurut itngkat kedahsyatan letusan apakah itu dahsyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang dimuntahkan sewaktu meletus. Di kala meletus, gunung berapi mengeluarkan lava, bom gunung berapi, terak,abu, gunung berapi, gas panag dan uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung berapi mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.

Kecuali gunung berapi, gunung-gunung lainnya atau gunung itu terbentuk pada waktu terjadi kerak bumi yang dalam dan luas. Gerakan vertikal ( ke atas dan ke bawah) yang terjadi didalam kerak bumi menyebabkan retakan dan sesar. Pengangkatan tanah sepanjang sesar seperti itu menghasilkan pegunungan atau gunung lipat. Dalam waktu yang lama gunung tinggi yang terkena gaya pelapukan dan pengikisan akan susut menjadi bukit dengan lereng landai.

Bentuk gunung berapi

Tinggi gunung di atas permukaan laut

Tinggi gunung dinyatakan dalam meter di atas permukaan laut; misalnya, 2500 m diatas permukaan laut. Puncak gunung dengan ketinggian 3000 m yang terletak di daerah dengan ketinggian 1000 m di atas permukaan laut, bila diukur dari kaki hingga puncaknya, sebenarnya berketinggian 2000 m.

Pegunungan lipat terbentuk bila massa strata sedimen yang besar terlipat oleh tekanan dari dlam kerak bumi. Karena proses pelipatan, lebar strata sedimen menciut, sedangkan tebalnya bertambah. Lipatan strata sedimen yang terlipat keatas disebut lipatan atas atau antiklin. Yang terlipat ke bawah disebut lipatan bawah atau sinklin.

Pegunungan yang dihasilkan oleh pengangkatan kerak bumi, khususnya sepanjang garis sesar atau garis retakan, dinamakan pegunungan bungkah atau horst.

Pegunungan residu terjadi bila pengunungan yang tinggi dikikis dan diauskan oleh angin dan hujan dalam jangka waktu lama.

Puncak gunung yang baru terbentuk lazimnya licin dan halus. Bila terkikis hujan dan terkena pelapukan angin dalam jangka waktu lama, puncak itu menjadi kasar. Pada usia tua, sebagai akibat pelapukan dan pengikisan itu akhirnya pegunungan itu susut menjadi permukaan yang hampir datar, yang disebut peneplen.

Tahap-tahap gunung

Di sekeliling puncak pegunungan tinggi jarang sekali ada tetumbuhan. Banyak lembah dalam terukir oleh kejam angin dan hujan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar